Sabtu, 27 Juli 2013

Manusia dan Agama

"Urangmah ulah nyalametkeun agama, tapi urang sing salamet ku ayana agama"
Di jaman sekarang agama hanya sebagai seremonial saja, hanya sebagai kamuplase, hanya sebagai sepanduk, hanya sebagai bahan perdebatan saja, yang padahal agama bukan suatu bahan perdebatan, namun agama adalah suatu bahan ajaran yang harus dijalankan dalam kehidupan sehari hari. 
Wahai saudara-saudaraku, ingatlah suatu hari kita akan bertemu dengan hari akhir yang mengandung arti hari pemungkas raga ditinggalkan nyawa meninggal namanya. Manusia adalah makhuluk yang diberi akal fikiran, oleh karena itu, manusia berbeda dengan binatang, dalam hal kematian binatang tidak akan bertemu dengan hari pertanggung kawaban, tapi manusia akan dihadapkan dengan hari pertanggung jawaban dimana semua amal yang kita kerjakan selama hidup di dunia akan dipertanyakan sekaligus diminta pertanggung jawaban yang sesungguhnya. Agama tidak keras, agama tidak memaksa, kita diperbolehkan untuk memilih agama apa saja yang terpenting adalah saling menghargai dan menghormati sesama manusia sebagai makhuluk yang bersosial, berbudaya dan berakal fikiran. Agama yang ada di dunia tidak hanya satu atau dua, silahkan anda yang menentukan mau memilih yang mana, namun pertanggung jawaban anda yang menanggungnya, mudah-mudahan kita sebagai manuasia berada dalam agama yang paling benar menurut Allah. 

Semua agama pada intinya sama, yaitu menyembah dan mengagungkan Tuhan, namun dengan jalan yang berbeda-beda, marilah kita jalankan kewajiban agama masing-masing, saling menghargai, menghormati dan saling mengasihi. Perbedaana agama bukan suatu alasan bagi insan jagat raya untuk berseteru, namun dalam perbedaan itulah kita harus bisa menyesuaikan diri sebagai manusia yang berakhlak.

0 komentar:

Posting Komentar