Sabtu, 20 Desember 2014

Pengertian Tut Wuri Handayani

Saya sajikan informasi Pengertian Tut Wuri Handayani dengan harapan semoga dapat dijadikan sebagai bahan perhatian dan dapat diterapkan bagi anda yang berprofesi sebagai guru terutama guru pendidikan. 

Pengertian Tut Wuri Handayani

Tut wuri handayani adalah salah satu dari tiga pengembangan kalimat hasil buah fikiran Bapak Pendidikan Kita yaitu Ki Hadjar Dewantara, ketiga kalimat tersebut adalah Tut Wuri Handayani, Ing Madya Mbangun Karsa, dan Ing Ngarsa Sun Tulada.
Tut Wuri Handayani


Tut Wuri Handayani => Memotivasi dari belakang, arti yang luas adalah bahwa seorang guru harus mampu memotivasi dan memberikan arahan kepada siswa.
Ing Madya Mbangun Karsa => Di tengan-tengah siswa seorang guru harus dapat menciptakan prakarsa atau ide.
Ing Ngarsa Sun Tulada => Di depan seorang guru harus mampu menjadi teladan bagi siswa-siswanya melalui tindakan yang baik-baik.
Hasil penggabungan ketiga kalimat tersebut tercipta satu kalimat Dari belakang seorang guru harus mempu memberikan motivasi dan arahan, di tengah-tengah siswa seorang guru harus mampu menciptakan prakarsa atau ide, dan di depan seorang guru harus mampu menjadi teladan bagi para siswanya.

Profil

BIDANG SEGI LIMA (Biru Muda) menggambarkan alam kehidupan Pancasila.
SEMBOYAN TUT WURI HANDAYANI digunakan oleh Ki Hajar Dewantara dalam melaksanakan system pendidikannya. Pencantuman semboyan ini berarti melengkapi penghargaan dan penghormatan kita terhadap almarhum Ki Hajar Dewantara yang hari lahirnya telah dijadikan Hari Pendidikan Nasional.

BELENCONG MENYALA BERMOTIF GARUDA belencong (menyala) merupakan lampu yang khusus dipergunakan pada pertunjukan wayang kulit. Cahaya belencong membuat pertunjukan menjadi hidup.Burung Garuda (yang menjadi motif belencong) memberikan gambaran sifat dinamis, gagah perkasa, mampu dan berani mandiri mengarungi angkasa luas. Ekor dan sayap garuda digambarkan masing-masing lima, yang berarti: “Satu kata dengan perbuatan Pancasilais”.

BUKU merupakan sumber bagi segala ilmu yang dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia.
WARNA putih pada ekor dan sayap garuda dan buku berarti suci, bersih tanpa pamrih.Warna kuning emas pada nyala api berarti keagungan dan keluhuran pengabdian. Warna biru muda pada bidang segi lima berarti pengabdian yang tak kunjung putus dengan memiliki pandangan hidup yang mendalam (pandangan hidup pancasila).
 

Tantangan

Kehidupan yang mengarah pada moderenisasi selalu diikuti oleh proses pergeseran nilai, dalam kondisi semacam ini psikologis pemuda, remaja, yang masih mencari bentuk kepribadian mudah terpengaruh oleh hal-hal yang ada disekelilingnya, dimana norma dan kaidah moral tidak lagi mendapat perhatian yang wajar dalam kondisi semacam ini maka terjadilah proses peluncuran moral, dan hampir di seluruh pelosok dunia kerusakan suatu bangsa diawali oleh kerusakan moral daripada generasi pemudanya. Inilah tugas daripada guru sebagai Tut Wuri Handayani untuk menciptakan generasi yang handal, yaitu generasi yang siap jadi pelopor, bukan pengekor dan manusia yang seutuhnya. Dengan demikian maka bangsa kita kaya akan generasi yang siap menantang dunia. 

*catatan : pengertian di atas merupakan penertian hasil simpulan dari berbagai sumber


Aan
20 Desember 2014

Senin, 15 Desember 2014

Cara Aman Sederhana Seting Plugin STT2

Cara Aman Sederhana Seting Plugin STT2

Cara Aman Sederhana Seting Plugin STT2 => Kami sajikan informasi cara aman sederhana seting plugin STT2 dari berbagai sumber dan disatukan menjadi suatu kesimpulan yang mendalam. Plugin STT2 merupakan plugin yang paling banyak digemari di kalangan blogger terutama bagi mereka blogger-blogger wordpress dimana plugin ini dapat memperbanyak kata kunci sesuai yang diinginkan dan bahkan banyak yang merasakan manfaatnya dengan menggunakan plugin tersebut.

Plugin hasil buatan Mas Purwedi Kurniawan ini memang rentang terkena google ping tetapi jika anda menyetingnya dengan cara yang sederhana maka akan tetap aman dan bahkan dapat membantu anda dalam mengumpulkan visitor.

Informasi Cara Aman Sederhana Seting Plugin STT2 dari Berbagai Sumber dan Disatukan Menjadi Suatu Kesimpulan yang Mendalam.

Perhatikan gambar berikut :

Dengan setingan berikutnya : 
Dengan setingan seperti ini maka blog atau website anda akan aman dari tendangan google

Demikian informasi cara aman sederhana seting plugin STT2 dari berbagai sumber dan disatukan menjadi suatu kesimpulan yang mendalam. Semoga bermanfaat dan dapat membantu anda dalam mengelola website anda. Cara Aman Sederhana Seting Plugin STT2

Jumat, 12 Desember 2014

Pok, Pek, Prak

Selamat datang saya sampaikan di rumah virtual saya {aan-amirudin.blogspot.com}, semoga informasi-informasi yang saya sampaikan dapat menjadi bahan perhatian dan motivasi dalam rutinitas sehari-hari. Postingan pertama ini saya membuat suatu artikel yang berjudul Pok, Pek, Prak. Sepintas kalimat yang diambil dari ketiga kata ini tidak bermakna, tapi bagi saya sebagai pecinta seni dan kebudayaan, kata ini mengandung arti yang sangat luas, jelas dan masuk akal.

Pok > Lidah & Mulut
Dalam pengertian Pok, di sana ada tanda > artinya lanjut (jangan berhenti). Dalam konteks yang saya ambil pengertian pok ini adalah Pok Berbica, jika anda ingin melakukan sesuatu saya yakin semua diawali dengan pembicaraan dulu. dalam arti silahkan berbicara sesuai jalur dan ketentuan yang ada, namun tentunya dari pembicaraan tersebut harus tergambar secara horizontal apa yang akan anda lakukan. 

Pek > Sistem saraf pusat, Otak kiri, Otak kanan & Otak tengah
Pek artinya fikir, setelah anda berbicara perimikiran dan siasat yang matang sangat diperlukan, oleh karena itu Pok berbicara, Pek Fikir untuk melanjutkan ke Prak. Kecepatan Pek biasanya bisa melebihi Prak, kenapa?, Karena Pek identik dengan Fikiran, jika kita menginginkan sesuatu dengan pembicaraan, biasanya bagian otak kita yang berpusat di kelenjar pituari akan menggambarkan secara jelas tentang rancangan bagaimana yang harus dilakukan sehingga menghasilkan Prak.

Prak. Tangan, Kaki, Energi
Prak adalah Action / Star / Laksanakan / Gubluk. dalamn arti jika kita menginginkan sesuatu apapun itu harus dilaksanakan yang namanya pelaksanaan kerja. Pelaksanaan ini adalah turunan atau gambaran dari fikir sehingga mendapat rute perjalanan kerja harus kemana karena dalam bagian kedua yaitu Pek sudah terancang, yang prak ini tinggal mengerjakan apa yang dikomandokan oleh Pek.

Jadi Pok, Pek, Prak adalah Pok Ngomong, Pek Fikirkan, Prak Kerjakan. Dalam pemerintahan, jika anda mengumbar janji namun tidak ada pelaksanann berarti anda hanya melaksanakan Pok dan Pek saja, tidak ada pelaksanaan. Oleh karena itu "masa lalu adalah kenangan, masa sekarang adalah kenyataan, masa depan adalah harapan" namun harapan-harapan tersebut tidak akan mampu kita gapai tanpa disertai dengan karya yang nyata, berarti sangat jelas bahwa ketiga komponen Pok, Pek, Prak sangat diperlukan dalam seluruh aspek kehidupan.

Kamis, 11 Desember 2014

Evaluasi

Evaluasi 
5 W + 1 H Bagian yang tak terpisahkan dalam Evaluasi

Evaluasi => Di hari pertama saya menjejakan kaki dan dan duduk di bangku kuliah langsung mendapatkan pelajaran yang sangat berkesan, yaitu tentang Sistem Pengelolaan Pembelajaran dengan materi Evaluasi. Yang akan saya masukan ke dalam postingan ini adalah tentang tugas yang diberikan ke saya waktu itu oleh Dosen. Tugas tersebut adalah sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan evaalusi?
2. Apakah sama evaluasi dengan penilaian?
3. Apa yang dicapai dalam proses Evaluasi?
4. Dua hal yang menjadi karakteristik Evaluasi. Sebutkan dan Jelaskan.!
Dari semua tugas itu setelah dikumpulkan data dari berbagai sumber maka tercipta suatu kesimpulan :

Jawab 1. Evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu Evaluation, Adalah sebuah proses sistematis untuk mencapai sebuah tujuan yangdi dalamnya mencakup objek, pengukuran, dan penilaian, Evaluasi juga bisa diartikan sebagai proses pengukuran tetapi tidak semua Evaluasi memerlukan pengukuran.

Jawab 2. Ada persamaan dan ada perbedaan. Keduanya yaitu proses pencapaian tujuan tetapi cara dan metodenya yang berbeda. Dalam evaluasi diperlukan pengukuran walau tidak semua evaluasi memerlukan pengukuran. Sedangkan di dalam pengukuran selalu ada evaluasi, evaluasi adalah sebuah proses pencapain yang sistematis, terprogram, terarah, dan di dalam proses sistematis ini terdapat proses penilaian dan data yang yang dihasilkan bisa kulaitatif juga bisa kuantitatif. Sedangkan pengukuran adalah suatu proses pencapaian yang memerlukan alat ukur dan ada suati benda sebagai objek yang diukur, sehingga menghasilkan data dalam bentuk angka (kuantitatif).

Jawab 3. Evaluasi untuk mencapai sebuah tujuan dan keberhasilan atau kesuksesandalam tujuan tersebut.

Jawab 4. Evaluasi tes dan evaluasi Non Tes
Evaluasi tesadalah suatu proses pencapaian tujuan yang dilaksanakan dengan teknik tes dan data yang dihasilkannya punadalah data mutlak hasil tes tersebut, bisa kualitatif dan bisa kuantitatif. Evaluasi tes meliputi tes lisan, tes tulisan dan perbuatan.
Sedangkan Evaluasi Non tes adalah suatu proses pencapaian yang dilakukan tanpa tes melainkan dengancara lain seperti observasi dan wawancara. Setelah mendapatkan datanya maka bisa menilainya baik secara kuaitatif maupun kuantitatif.

Semoga jawaban saya ini benar, ya walau gak benar semua minimal ada kata-kata yang pas dan masuk ke hati dosen. 

Saketi, 12 Desember 2014
Aan

Manajemen Pengelolaan Kelas



PEGERTIAN MANAJEMEN KELAS 
Pengelolaan kelas merupakan kewajiban mutlak siswa dan guru
Manajemen kelas
Manajemen kelas memiliki satu kalimat dan terdiri dari dua kata, yaitu Manajemen dan Kelas. Untuk mendefinisikan pengertian dari manajemen kelas terlebih dahulu harus terurai pengertian “manajemen dan kelas”.
Pengertian Manajemen Secara Umum
Manajemen berasal dari bahasa Inggris yaitu “ Management “. Diterjemahkan pula menjadi pengelolaan, berarti proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. Sedangkan pengelolaan adalah proses yang memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan dan pencapaian tujuan.
Manajemen Menurut Para Ahli Bahasa
Menurut wikipedia, Mary Parker Follet mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Dari pengertian tentang manajemen oleh Mary Parker Follet ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Manajemen dalam pelaksanaannya dilakukan sesuai proses. Paling tidak ada 4 proses yang dilakukan untuk melakukan suatu manajemen, yaitu: perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian.
  • Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
  • Dalam bukunya yang berjudul “Principles of Management”George R Terry (1994) mendefinisikan manajemen sebagai suatu proses yang membedakan atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan, pelaksanaan dan pengawasan, dengan memanfaatkan  baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Manajemen merupakan pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu dengan mempergunakan kegiatan orang lain.
  • Menurut Lyndak F. Urwick Manajemen adalah forecasting  (meramalkan), planning-organizing  (perencanaan-pengorganisiran), commanding  (memerintahklan), coordinating  (pengkoordinasian) dan controlling  (pengontrolan)
  • Sedangkan menurut Oey Liang Lee, manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pengertian Kelas Secara Umum
·         Kelas adalah kelompok belajar siswa-siswi yang sedang mengikuti kegiatan belajar mengajar
·         Proses belajar mengajar
·         Bangunan fisik atau ruang untuk kegiatan belajar mengajar
  • Dalam dunia pendidikan, kelas dapat mempunyai beragam makna, yaitu: (1) kelas adalah sekelompok siswa yang sedang mengikuti suatu pembelajaran atau kuliah tertentu; (2) kelas dapat juga diartikan sebagai proses belajar mengajar; (3) kelas adalah bangunan fisik atau ruang kelas, tempat di mana proses belajar mengajar dilakukan; (4) kelas adalah tingkatan sekolah di mana seorang anak belajar.
Menurut Para Ahli Bahasa
  • Menurut Oemar Hamalik, kelas adalah suatu kelompok orang yang melakukan kegiatan belajar bersama yang mendapatkan pengajaran dari guru.
  • Sudirman dkk, dalam bukunya Ilmu Pendidikan:Kurikulum, Program pengajaran, Efek Intruksional dan pengiring, CBSA, Metode mengajar, Media pendidikan, Pengelolaan kelas dan Evaluasi hasil belajar (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1991), menyebutkan bahwa Nawawi membedakan kelas dalam artian sempit dan kelas dalamian luas. Kelas dalam arti sempit menurutnya adalah ruangan yang dibatasi oleh empat dinding tempat sejumlah siswa berkumpul untuk mengikuti proses belajar mengajar. Pada pengertian ini kita dapat melihat bahwa kelas sekedar menunjuk pengelompokan siswa menurut tingkat perkembangannya yang didasarkan pada batas umur kronologis masing-masing. Sedangkan kelas dalam arti luas menurutnya adalah suatu masyarakat kecil yang merupakan bagian dari masyarakat sekolah yang sebagai kesatuan diorganisir menjadi unit kerja secara dinamis menyelenggarakan berbagai kegiatan belajar-mengajar yang kreatif untuk mencapai suatu tujuan.
  • Menurut Suharsini Arikunto, kelas adalah sekelompok siswa yang pada waktu yang sama menerima pelajaran yang sama.
Pengertian Manajemen Kelas Secara Umum
Manajemen kelas adalah sinonim dengan pengelolaan kelas. Dilihat dari kata penyusunnya, manajemen kelas terdiri dari dua kata, yaitu manajemen dan kelas.
Menurut Para Ahli Bahasa
  • Manajemen kelas adalah beragam tingkah laku guru yang kompleks agar pengajarannya menjadi efektif dan efisien. Manajemen merupakan suatu hal dapat membuat siswa terlihat sangat aktif dalam aktivitas pembelajaran di kelas dan mereduksi tingkah laku-tingkah laku yang kontraproduktif dengan proses pembelajaran sehingga guru dan siswa dapat melakukan proses belajar mengajar dengan efisien jika dilihat dari segi waktu. Tanpa manajemen kelas yang efektif proses pembelajaran siswa akan terganggu selama pengajaran berlangsung.
  • Manajemen kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan iklim pembelajaran kondusif dan mengendalikannya jika terjadi gangguan dalam pembelajaran
  • Manajemen kelas adalah suatu usaha yang dilakukan penanggung jawab kegiatan belajar mengajar apa yang membantu dengan maksud agar dicapai kondisi yang optimal,sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar seperti yang diharapkan
  • Manajemen kelas merupakan keterampilan yang harus dimiliki guru dalam memutuskan, memahami, mendiagnosis dan kemampuan bertindak menuju perbaikan suasan kelas terhadap aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam manajemen kelas adalah: sifat kelas, pendorong kekuatan kelas, situasi kelas, tindakan seleksi dan kreatif.
  • Manajemen kelas merupakan serangkaian perilaku guru dalam upaya menciptakan dan memelihara kondisi kelas yang memungkinkan peserta didik mencapai tujuan belajr mencapai tujuan belajar secara efesien atau memungkinkan pesrta didik belajar dengan baik.
  • Syaiful Bahri Djamarah dan Azwan Zain dalam sebuah bukunya yang berjudul “Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif” (Jakarta: Rineka Cipta, 2006) bahwa, manajemen kelas adalah suatu upaya memperdayagunakan potensi kelas yang ada seoptimal mungkin untuk mendukung proses interaksi edukatif mencapai tujuan pembelajaran.
  • Suharsimi Arikunto (1988) dalam buku Pengelolaan Kelas dan Siswa yang diterbitkan oleh Rineka Cipta, Jakarta, menyebutkan bahwa manajemen kelas adalah usaha yang dilakukan guru untuk membantu menciptakan kondisi belajar yang optimal. Pengertian lain dikemukaan: manajemen kelas adalah proses seleksi tindakan guru dalam fungsinya sebagai penanggung jawab kelas dan seleksi penggunaan alat-alat belajar yang tepat sesuai masalah yang ada dan karakteristik kelas yang dihadapi.

Saketi, 12 Desember 2014

Makalah Singkat Tentang Aksiologi

Makalah Singkat Aksiologi
Otak Manusia Melebihi Memori Komputer
A.  PENDAHULUAN
Sebagaimana perintah Tuhan dalam kitab-kitab-Nya dijelaskan bahwa manusia diwajibkan untuk berfikir tentang kejadian alam dan dirinya, dalam kurun waktu yang lama bermacam ilmu telah bermunculan mengikuti proses perkembangan zaman yang salah satunya Filsafat.
Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar.[1] Filsafat tidak didalami dengan melakukan eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan masalah secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu. Dalam filsafat ada 3 karakteristik penting yaitu Epistimologi (cara memperoleh ilmu), Ontologi (membicarakan hakikat), dan Aksiologi (kegunaan ilmu dan pengetahuan).
Filsafat dan ilmu adalah dua kata yang saling terkait, baik secara substansial maupun historis karena kelahiran ilmu tidak lepas dari peranan filsafat, sebaliknya perkembangan ilmu memperkuat keberadaan filsafat.  Pada perkembangan selanjutnya, ilmu terbagi dalam beberapa disiplin, yang membutuhkan pendekatan, sifat, objek, tujuan dan ukuran yang berbeda antara disiplin ilmu yang satu dengan yang lainnya (Semiawan, 2005).
            Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan manusia (The Liang Gie, 2004). Sedangkan menurut Lewis White Beck, filsafat ilmu bertujuan membahas dan mengevaluasi metode-metode pemikiran ilmiah serta mencoba menemukan nilai dan pentingnya upaya ilmiah sebagai suatu keseluruhan.
Pembahasan filsafat ilmu sangat penting karena akan mendorong manusia untuk lebih kreatif dan inovatif. Filsafat ilmu memberikan spirit bagi perkembangan dan kemajuan ilmu dan sekaligus nilai-nilai moral yang terkandung pada setiap ilmu baik pada tataran ontologis, epistemologis maupun aksiologi.

B.  PEMBAHASAN
Aksiologi
Menurut Kamus Filsafat, Aksiologi Berasal dari bahasa Yunani Axios (layak, pantas) dan Logos (Ilmu). Jadi aksiologi merupakan cabang filsafat yang mempelajari nilai. Jujun S.Suriasumantri mengartikan aksiologi sebagai teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh.
Aksiologi berkaitan dengan kegunaan dari suatu ilmu, hakekat ilmu sebagai suatu kumpulan pengetahuan yang didapat dan berguna untuk kita dalam menjelaskan, meramalkan dan menganalisa gejala-gejala alam. (Cece Rakhmat, 2010)
Dari pendapat diatas dapat dikatakan bahwa Aksiologi merupakan  ilmu yang mempelajari hakikat dan manfaat yang sebenarnya dari pengetahuan.
Fungsi Aksiologi
Aksiologi ilmu pengetahuan sebagai strategi untuk mengantisipasi perkembangan dan teknologi (IPTEK) tetap berjalan pada jalur kemanusiaan. Oleh karena itu daya kerja aksiologi antara lain : Menjaga dan memberi arah agar proses keilmuan menemukan kebenaran yang hakiki. Dalam pemilihan objek penelaahan dapat dilakukan secara etis, tidak mengubah kodrat manusia, dan tidak merendahkan martabat manusia. Pengembangan ilmu pengetahuan diarahkan untuk dapat meningkatkan taraf hidup yang memperhatikan kodrat dan martabat manusia serta memberikan keseimbangan alam lewat pemanfaatan ilmu.


Penilaian Aksiologi
Bramel (Jalaluddin dan Abdullah,1997) membagi aksiologi dalam tiga bagian. Pertama, moral conduct, yaitu tindakan moral. Bidang ini melahirkan disiplin khusus yakni etika. Kajian etika lebih fokus pada prilaku, norma dan adat istiadat manusia. Tujuan dari etika adalah agar manusia mengetahui dan mampu mempertanggungjawabkan apa yang ia lakukan. Didalam etika, nilai kebaikan dari tingkah laku manusia menjadi sentral persoalan. Maksudnya adalah tingkah laku yang penuh dengan tanggung jawab, baik tanggung jawab terhadap diri sendiri, masyarakat, alam maupun terhadap Tuhan sebagai sang pencipta.
Bagian kedua dari aksiologi adalah esthetic expression, yaitu ekspresi keindahan. Bidang ini melahirkan keindahan. Estetika berkaitan dengan nilai tentang pengalaman keindahan yang dimiliki oleh manusia terhadap lingkungan dan fenomena disekelilingnya.
Mengutip pendapatnya Risieri Frondiz (Bakhtiar Amsal, 2004), nilai itu objektif ataukah subjektif adalah sangat tergantung dari hasil pandangannya yang muncul dari filsafat. Nilai akan menjadi subjektif, apabila subjek sangat berperan dalam segala hal, kesadaran manusia menjadi tolak ukur segalanya; atau eksistensinya, maknanya dan validitasnya tergantung pada reaksi subjek yang melakukan penilaian tanpa mempertimbangkan apakah ini bersifat psikis ataupun fisik. Dengan demikian nilai subjekif akan selalu memperhatikan berbagai pandangan yang dimiliki akal budi manusia seperti perasaan, intelektualitas dan hasil nilai subjektif akan selalu mengarah pada suka atau tidak suka, senang atau tidak senang.
Selanjutnya nilai itu akan objektif, jika tidak tergantung pada subjek atau kesadaran yang menilai. Nilai objektif muncul karena adanya pandangan dalam filsafat tentang objektivisme. Objektivisme ini beranggapan pada tolak ukur suatu gagasan berada pada objeknya, sesuatu yang memiliki kadar secara realitas benar-benar ada (Bakhtiar Amsal, 2004).
Bagian ketiga dari Aksiologi adalah , sosio-political life, yaitu kehidupan social politik yang akan melahirkan filsafat sosiopolitik. Manfaat dari ilmu adalah sudah tidak terhitung banyaknya manfaat  dari ilmu bagi manusia dan makhluk hidup secara keseluruhan. Mulai dari zamannya Copernicus sampai Mark Elliot Zuckerberg , ilmu terus  berkembang dan memberikan banyak manfaat bagi manusia.  Dengan ilmu manusia bisa sampai ke bulan, dengan ilmu manusia dapat mengetahui bagian-bagian tersembunyi dan terkecil dari sel tubuh manusia. Ilmu telah memberikan kontribusi yang sangat besar bagi peradaban manusia, tapi dengan ilmu juga manusia dapat menghancurkan peradaban manusia yang lain.
Mengutip pendapatnya Francis Bacon dalam Suriasumantri (1999) yang mengatakan bahwa “Pengetahuan adalah kekuasaan”. Apakah kekuasaan itu akan merupakan berkat atau malapetaka bagi umat manusia, semua itu terletak pada system nilai dari orang yang menggunakan kekuasaan tersebut.  Ilmu itu bersifat netral, ilmu tidak mengenal sifat baik atau buruk, dan si pemilik pengetahuan itulah yang harus mempunyai sikap.
Selanjutnya  Suriasumantri juga mengatakan bahwa kekuasaan ilmu yang besar ini mengharuskan seorang ilmuwan mempunyai landasan moral yang kuat.
Untuk merumuskan aksiologi dari ilmu,  Jujun S Sumantri merumuskan kedalam 4 tahapan yaitu:
-            Untuk apa ilmu tersebut digunakan?
-            Bagaimana kaitan antara cara penggunaan tersebut dengan kaidah-kaidah moral?
-            Bagaimana penentuan objek yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan moral?
-            Bagaimana kaitan antara teknik procedural yang merupakan operasionalisasi metode ilmiah dengan norma-norma moral / professional.
Dari apa yang dirumuskan diatas dapat dikatakan bahwa apapun jenis ilmu yang ada, kesemuanya harus disesuaikan dengan nilai-nilai moral yang ada di masyarakat, sehingga nilai kegunaan ilmu tersebut dapat dirasakan oleh masyarakat dalam usahanya meningkatkan kesejahteraan bersama, bukan sebaliknya malahan menimbulkan bencana. Bagi seorang ilmuwan, nilai dan norma moral yang dimilikinya akan menjadi penentu apakah ia sudah menjadi ilmuwan yang baik atau belum.

C.  PENUTUP / KESIMPULAN
Setiap jenis pengetahuan selalu mempunyai ciri-ciri yang spesifik mengenai apa (ontologi), bagaimana (epistemologi) dan untuk apa (aksiologi) pengetahuan tersebut disusun. Ketiga landasan ini saling berkaitan; ontologi ilmu terkait dengan epistemologi ilmu, epistemologi ilmu terkait dengan aksiologi ilmu dan seterusnya. Kalau kita ingin membicarakan epistemologi ilmu, maka hal ini harus dikatikan dengan ontologi dan aksiologi ilmu. Secara detail, tidak mungkin bahasan epistemologi terlepas sama sekali dari ontologi dan aksiologi. Apalagi bahasan yang didasarkan model berpikir sistemik, justru ketiganya harus senantiasa dikaitkan.
Keterkaitan antara ontologi, epistemologi, dan aksiologi seperti juga lazimnya keterkaitan masing-masing sub sistem dalam suatu sistem membuktikan betapa sulit untuk menyatakan yang satu lebih pentng dari yang lain, sebab ketiga-tiganya memiliki fungsi sendiri-sendiri yang berurutan dalam mekanisme pemikiran.
Demikian juga, setiap jenis pengetahuan selalu mempunyai ciri-ciri yang spesifik mengenai apa (ontologi), bagaimana (epistemologi) dan untuk apa (aksiologi) pengetahuan tersebut disusun. Ketiga landasan ini saling berkaitan; ontologi ilmu terkait dengan epistemologi ilmu, epistemologi ilmu terkait dengan aksiologi ilmu dan seterusnya. Pembahasan mengenai epistemologi  harus dikatikan dengan ontologi dan aksiologi. Secara jelas, tidak mungkin bahasan epistemologi terlepas sama sekali dari ontologi dan aksiologi. Dalam membahas dimensi kajian filsafat ilmu didasarkan model berpikir sistemik, sehingga harus senantiasa dikaitkan.

Makalah Singkat Tentang Aksiologi
Saketi, 12 Desember 2014